Kontroversi sang ‘Ibu Monster’ yang tak Pernah Usai

Bagi penggemar lagu barat mungkin tidak asing lagi dengan nama Lady Gaga. Penyanyi dengan nama lengkap Stefani Joannne Angelina Germanotta ini telah menorehkan banyak prestasi dalam ajang penghargaan bergengsi seperti Grammy Award, MTV Music Award dan penghargaan bergengsi lainnya. Tidak ada yang menyangkal kepiawaiannya dalam bernyanyi dan menciptakan sebuah lagu. Lady Gaga memulai debut dengan mengeluarkan album pertamanya yaitu The Fame, dengan singlenya Just Dance. Disusul kemudian dengan lagu Pokerface. Berkat kedua lagu tersebut Lady Gaga diganjar penghargaan sebagai Best New Artist tahun 2009. Lalu pada album keduanya yaitu The Fame Monster dengan singlet-singlenya seperti Bad Romance dan Telephone sang ‘Ibu Monster’ ini mendapatkan 11 penghargaan dalam ajang MTV Music Award dan 3 penghargaan Grammy Award.

Namun terlepas dari semua prestasi tersebut Lady Gaga selalu menjadi buah bibir bagi setiap kalangan karena gaya berpakaiannya yang nyeleneh. Dalam sebuah ajang penghargaan dia pernah datang dengan menggunakan baju yang terbuat dari daging. Ataupun pakaiannya yang terbuat dari gelembung-gelembung transparan yang tentu saja tidak bisa menutupi bagian tubuhnya. Selain komentar-komentar tentang gaya berpakaiannya yang aneh, komentarpun datang dari lirik-lirik lagu dan video clipnya yang berbau satanic dan penghinaan terhadap agama. Seperti dalam video clip Alejandro yang ‘katanya’ melambangkan Lady Gaga sebagai seorang Lucifer (penyembah setan –peny). Namun menurut saya semua itu terlalu dilebih-lebihkan karena memang begitulah karakter seorang Lady Gaga. Dia tidak ingin penampilannya itu-itu saja dan tidak diingat oleh penggemarnya. Dia selalu menampilkan sesuatu yang berbeda yang mungkin bagi sebagian kalangan itu dianggap aneh dan menggangu. Karena memang itulah dunia perbintangan, siapa yang tidak mengeluarkan inovasi dan kreativitas maka dia akan dilupakan seiring dengan makin banyaknya artis pendatang baru.

Kontroversi tak berhenti sampai disitu. Lagu Judas dan Born This Way pun tak terlewat menjadi sorotan publik. Dalam liriknya Lady Gaga mengatakan : “Jesus is my virtue, and Judas is the demon I cling to” .
Bagi sebagian orang dalam lagu tersebut Lady Gaga dianggap sebagai pengkhianat Yesus dan itu menghina agama Katholik. Adapun lagu Born This Way yang dianggap lagu pembelaan bagi kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Trans-gender). Menurut saya mengapa orang-orang melebih-lebihkan penilaian terhadap sebuah lagu yang belum tentu berpengaruh besar terhadap umat. Seorang Artist (asal kata art:seni) adalah pekerjaan seni yang tidak ada hubungannya dengan segala hal diatas. Terlepas dari penilaian individu tentang lagu tersebut itu merupakan hak mereka dalam berkomentar.

Mengomentari tentang konser Lady Gaga yang dibatalkan di Indonesia. Menurut saya itu terlalu berlebihan. Ada sebagian ‘Ormas Islam’ yang menolak kedatangan Lady Gaga ke Indonesia. Namun pertanyaan besarnya adalah mengapa keributan soal konser ini baru merebak saat beberapa Minggu lagi Mother Monster ini datang ke Indonesia? Saat semua property panggung telah disiapkan? Padahal rencana kedatangannya telah ada sejak 4 bulan kebelakang dan tiket presale telah terjual habis. Jika memang berniat menentang mengapa tidak dari awal saja? Para ‘Ormas Islam’ tersebut menuntut polisi agar tidak memberikan surat perizinan konser Lady Gaga di Indonesia. Sebenarnya yang berhak menentukan surat perizinan tersebut adalah Polda Metro Jaya, lalu mengapa mereka kita ibaratkan ‘ikut-ikutan’ dalam pengambilan keputusan.

Keputusan ini dibalas dengan aksi para Little Monster –sebutan untuk fans Lady Gaga- yang berunjuk rasa. Mereka membawa poster yang bertuliskan ‘We love Lady Gaga, problem?’. Indonesia bukanlah negara agama, jadi mengapa menolak konser karena alasan agama? Lalu apakah dengan sekali menonton konser moral kita akan rusak? Orang Indonesia adalah orang yang berpendidikan tinggi yang dapat membedakan mana yang benar dan salah. Seharusnya pemerintah mempertimbangkan agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam hal ini. Pemerintah pun terlalu membesar-besarkan hal ini, seperti mereka kekurangan pekerjaan. Padahal kasus korupsi masih menjadi pekerjaan rumah yang tidak pernah selesai bagi mereka. Dan pada akhirnya ini semua kembali kepada kita dalam berpikir dan bertindak. Think positive and act logic.


Kata Mutiara


Yahoo Messegner

Jam

Jadwal Adzan

The Day in History